Rabu, 01 November 2017

Perbedaan Brand dan Image
Kata Brand mungkin sudah sering kita dengar. Terutama untuk memberikan identitas terhadap produk favorit dan terutama untuk menunjukan kelas sosial seseorang.  Tapi apa yang dimaksud dengan Brand? Apakah Brand sama merek?
Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merek mempunyai arti tanda yang diberikan oleh pengusaha (pabrik, produsen, dsb.) pada barang yang dihasilkan sebagai tanda pengenal. Sedangkan brand merupakan janji yang diberikan penjual kepada pembeli untuk keistimewaan, manfaat, keunggulan dari barang maupun jasa yang dikonsumsi.[1] Menurut Laksana (2008:77), brand adalah suatu nama, istilah, tanda, lambang atau desain, atau gabungan semua yang diharapkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang, penjual atau sekelompok penjual, dan diharapkan akan membedakan barang atau jasa dari produk pesaing.
Strategi Merek
Produsen, distributor atau pedagang pengecer dapat melakukan strategi merek sebagai berikut di bawah ini :
1.      Individual Branding / Merek Individu
Individual branding adalah memberi merek berbeda pada produk baru seperti pada deterjen surf dan rinso dari unilever untuk membidik segmen pasar yang berbeda seperti halnya pada wings yang memproduksi deterjen merek so klin dan daia untuk segmen pasar yang beda
2.      Family Branding / Merek Keluarga
Family branding adalah memberi merek yang sama pada beberapa produk dengan alasan mendompleng merek yang sudah ada dan dikenal mesyarakat. Contoh famili branding yakni seperti merek gery yang merupakan grup dari garudafood yang mengeluarkan banyak produk berbeda dengan merek utama gery seperti gery saluut, gery soes, gery toya toya, dan lain sebagainya. Contoh lain misalnya yaitu seperti motor suzuki yang mengeluarkan varian motor suzuki smash, suzuki sky wave, suzuki spin, suzuki thunder, suzuki arashi, suzuki shodun ,suzuki satria, dan lain-lain.
Jenis-Jenis Dan Macam-Macam Merek
1.       Manufacturer BrandManufacturer brand atau merek perusahaan adalah merek yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang memproduksi produk atau jasa. Contohnya seperti soffel, capilanos, ultraflu, so klin, philips, tessa, benq, faster, nintendo wii, vit, vitacharm, vitacimin, dan lain-lain.
2.      Private brand atau merek pribadi adalah merek yang dimiliki oleh distributor atau pedagang dari produk atau jasa seperti zyrex ubud yang menjual laptop cloud everex, hipermarket giant yang menjual kapas merek giant, carrefour yang menjual produk elektrinik dengan merek bluesky, supermarket hero yang menjual gula dengan merek hero, dan lain sebagainya.
3.      Ada juga produk generik yang merupakan produk barang atau jasa yang dipasarkan tanpa menggunakan merek atau identitas yang membedakan dengan produk lain baik dari produsen maupun pedagang. Contoh seperti sayur-mayur, minyak goreng curah, abu gosok, buah-buahan, gula pasir curah, bunga, tanaman, dan lain sebagainya.[2]
Merek dapat dipahami lebih dalam pada tiga hal berikut ini :
1.      Contoh brand name (nama) : nintendo, aqua, bata, rinso, kfc, acer, windows, toyota, zyrex, sugus, gery, bagus, mister baso, gucci, c59, dan lain sebagainya.
2.      Contoh mark (simbol) : gambar atau simbol sayap pada motor honda, gambar jendela pada windows, gambar kereta kuda pada california fried chicken (cfc), simbol orang tua berjenggot pada brand orang tua (ot) dan kentucky friend chicken (kfc), simbol bulatan hijau pada sony ericsson, dan masih banyak contoh-contoh lainnya yang dapat kita temui di kehidupan sehari-hari.
3.      Contoh trade character (karakter dagang) : ronald mcdonald pada restoran mcdonalds, si domar pada indomaret, burung dan kucing pada produk makanan gery, dan lain sebagainya.
Fungsi Merek
1.       Tanda pengenal untuk membedakan hasil produksi yang dihasilkan seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum dengan produksi orang lain atau badan hukum lainnya.
2.       Sebagai alat promosi, sehingga mempromosikan hasil produksinya cukup dengan menyebutkan mereknya.
3.       Sebagai jaminan atas mutu barangnya.
4.       Menunjukkan asal barang/jasa dihasilkan.[3]
Syarat-Syarat Memilih Merek
 Bagaimanapun kecilnya merek yang telah kita pilih mempunyai pengaruh terhadap kelancaran penjualan. Sehingga untuk setiap perusahaan hendaknya dapat menetapkan merek atau cap yang dapat menimbulkan kesan yang positif. Untuk itu maka syarat-syarat merek dibawah ini perlu diperhatikan menurut Alma (2007:150), merek harus:[4]
1.       Mudah diingat
Memilih merek sebaiknya mudah diingat, baik kata-katanya maupun gambarnya atau kombinasi sebab dengan demikian konsumen atau calon konsumen mudah mengingatnya.
2.       Menimbulkan kesan positif
Dalam memberikan merek harus dapat diusahakan yang dapat menimbulkan kesan positif terhadap barang atau jasa yang dihasilkan, jangan kesan negatif.
3.       Tepat untuk promosi
Selain kedua syarat diatas, maka untuk merek tersebut sebaiknya dipilih yang bilamana dipakai promosi sangat baik. Merek-merek yang mudah diingat dan dapat menimbulkan kesan positif tentu baik bila dipakai untuk promosi. Akan tetapi untuk promosi tersebut nama yang indah dan menarik serta gambargambar yang bagus juga memegang peranan penting. Jadi di sini untuk promosi selain mudah diingat dan menimbulkan kesan positif usahakan agar merek tersebut enak untuk diucapkan dan baik untuk dipandang.
Brand seringkali disejajarkan dengan merek, tidak salah namun juga tidak tepat. Brand bukan merek, tetapi merek adalah bagian dari brand. Brand kadang digunakan sebagai kata benda, kadang sebagai kata kerja, kadang menjadi sama dengan nama perusahaan, pengalaman perusahaan dan harapan konsumen. Brand merupakan segala hal yang berupa fisik maupun non fisik dari sebuah perusahaan, maka jika nama itu adalah brand, itu benar. Jika produk adalah sebuah brand, itu juga benar.
Nicolino mengungkapkan bahwa merek adalah identitas yang mudah dikenali dan menjanjikan nilai-nilai tertentu.
Merek sering digunakan secara umum untuk menyebut sebuah  Brand. Padahal, pada nyatanya Brand dan merek adalah hal yang berbeda. Brand memiliki makna yang lebih luas daripada merek. Berbeda dengan itu, Brand mencakup keseluruhannya, baik yang fisik, non fisik, pengalaman dan asosiasi. 
Brand adalah tubuh dari perusahaan tersebut. Dan merek dapat diibaratkan sebagai nama yang membedakan tubuh dan wajah. Seorang individu akan diingat dengan namanya, dikenali dari wajahnya dan diingat dari segala aktivitas yang dilakukan dan terdapat dari tubuhnya. Misalnya di dalam sebuah Perusahaan, Kalau merek di ibaratkan sebuah  namanya sedangkan Brand adalah adalah segala sesuatu yang terkait dengan perusahaan, baik itu produk, atau layanan, baik yang berwujud maupun tidak berwujud. Ini adalah apa yang harus di perjuangkan, apa yang harus di lakukan, katakan dan tampilkan ke depan publik. Pengertian Merek
Ibaratnya, brand bagi sebuah perusahaan adalah reputasi bagi seseorang. Jangan anggap enteng brand, karena ia adalah aset terpenting yang bisa dimiliki perusahaan. Idealnya, brand akan menjadi kepribadian, karakter dan jiwa perusahaan. Brand akan menjadi perwujudan kepercayaan, antisipasi kualitas dan performa, serta yang paling penting, perasaan bahwa ini adalah identitas yang ingin ditunjukkan kepada pelanggan.





[1] http://kamusbahasaindonesia.org/merek/mirip
[2] http://www.organisasi.org/1970/01/strategi-jenis-macam-dan-pengertian-merek-merk-brand-produk-barang-dan-jasa-manajemen-pemasaran.html
[3] https://id.wikipedia.org
[4] https://library.binus.ac.id

Kamis, 26 Oktober 2017

Brand dan Merek

Perbedaan Brand dan Merek
Kata Brand mungkin sudah sering kita dengar. Terutama untuk memberikan identitas terhadap produk favorit dan terutama untuk menunjukan kelas sosial seseorang.  Tapi apa yang dimaksud dengan Brand? Apakah Brand sama dengan merek?
Brand seringkali disejajarkan dengan merek, tidak salah namun juga tidak tepat. Brand bukan merek, tetapi merek adalah bagian dari brand. Brand kadang digunakan sebagai kata benda, kadang sebagai kata kerja, kadang menjadi sama dengan nama perusahaan, pengalaman perusahaan dan harapan konsumen. Brand merupakan segala hal yang berupa fisik maupun non fisik dari sebuah perusahaan, maka jika nama itu adalah brand, itu benar. Jika produk adalah sebuah brand, itu juga benar.
Nicolino mengungkapkan bahwa merek adalah identitas yang mudah dikenali dan menjanjikan nilai-nilai tertentu.
Merek sering digunakan secara umum untuk menyebut sebuah  Brand. Padahal, pada nyatanya Brand dan merek adalah hal yang berbeda. Brand memiliki makna yang lebih luas daripada merek. Berbeda dengan itu, Brand mencakup keseluruhannya, baik yang fisik, non fisik, pengalaman dan asosiasi. 
Brand adalah tubuh dari perusahaan tersebut. Dan merek dapat diibaratkan sebagai nama yang membedakan tubuh dan wajah. Seorang individu akan diingat dengan namanya, dikenali dari wajahnya dan diingat dari segala aktivitas yang dilakukan dan terdapat dari tubuhnya. Misalnya di dalam sebuah Perusahaan, Kalau merek di ibaratkan sebuah  namanya sedangkan Brand adalah adalah segala sesuatu yang terkait dengan perusahaan, baik itu produk, atau layanan, baik yang berwujud maupun tidak berwujud. Ini adalah apa yang harus di perjuangkan, apa yang harus di lakukan, katakan dan tampilkan ke depan publik. Pengertian Merek
Ibaratnya, brand bagi sebuah perusahaan adalah reputasi bagi seseorang. Jangan anggap enteng brand, karena ia adalah aset terpenting yang bisa dimiliki perusahaan. Idealnya, brand akan menjadi kepribadian, karakter dan jiwa perusahaan. Brand akan menjadi perwujudan kepercayaan, antisipasi kualitas dan performa, serta yang paling penting, perasaan bahwa ini adalah identitas yang ingin ditunjukkan kepada pelanggan.