Perbedaan Brand dan Merek
Kata Brand mungkin sudah sering kita dengar. Terutama
untuk memberikan identitas terhadap produk favorit dan terutama untuk
menunjukan kelas sosial seseorang. Tapi apa yang dimaksud dengan Brand?
Apakah Brand sama dengan merek?
Brand seringkali disejajarkan dengan merek, tidak salah
namun juga tidak tepat. Brand bukan merek, tetapi merek adalah bagian dari
brand. Brand kadang digunakan sebagai kata benda, kadang sebagai kata kerja,
kadang menjadi sama dengan nama perusahaan, pengalaman perusahaan dan harapan
konsumen. Brand merupakan segala hal yang berupa fisik maupun non fisik dari
sebuah perusahaan, maka jika nama itu adalah brand, itu benar. Jika produk
adalah sebuah brand, itu juga benar.
Nicolino mengungkapkan bahwa merek adalah identitas
yang mudah dikenali dan menjanjikan nilai-nilai tertentu.
Merek sering digunakan secara umum untuk menyebut
sebuah Brand. Padahal, pada nyatanya
Brand dan merek adalah hal yang berbeda. Brand memiliki makna yang lebih luas daripada
merek. Berbeda dengan itu, Brand mencakup keseluruhannya, baik yang fisik, non
fisik, pengalaman dan asosiasi.
Brand adalah tubuh dari perusahaan tersebut. Dan merek dapat
diibaratkan sebagai nama yang membedakan tubuh dan wajah. Seorang individu akan
diingat dengan namanya, dikenali dari wajahnya dan diingat dari segala
aktivitas yang dilakukan dan terdapat dari tubuhnya. Misalnya di dalam sebuah
Perusahaan, Kalau merek di ibaratkan sebuah
namanya sedangkan Brand adalah adalah segala sesuatu yang terkait dengan
perusahaan, baik itu produk, atau layanan, baik yang berwujud maupun tidak
berwujud. Ini adalah apa yang harus di perjuangkan, apa yang harus di lakukan,
katakan dan tampilkan ke depan publik. Pengertian Merek
Ibaratnya, brand bagi sebuah perusahaan adalah reputasi bagi
seseorang. Jangan anggap enteng brand, karena ia adalah aset terpenting yang bisa dimiliki
perusahaan. Idealnya, brand akan
menjadi kepribadian, karakter dan jiwa perusahaan. Brand akan
menjadi perwujudan kepercayaan, antisipasi kualitas dan performa, serta yang
paling penting, perasaan bahwa ini adalah identitas yang ingin ditunjukkan
kepada pelanggan.