Senin, 04 Juni 2018


Assyari Abdullah #DosenZamanNow






Mahasiswa Milenal? Apa itu?

Bener nggak kalo sebagian besar dari kita lahir di tahun 1987-2000an? APA?! Kamu lahir di tahun 1700 sebelum masehi?! Bagi kamu yang lahir di rentan tahun di atas, artinya kamu masuk di generasi Y hingga Z, atau disebut juga generasi millennial. Baru tau ya? Hina sekali, gue aja baru tau tadi.
Ehem, ngomong-ngomong soal generasi Y. Gue jadi mau beropini.
Jadi gini, mahasiswa itu cenderung ngikutin apa yang mereka dengar, bukan dari apa yang mereka liat.
Yes, mahasiswa itu bisa dikatakan sebagai salah satu fase di mana manusia sedang berada dalam: proses pencarian jati diri. Jadi biasanya ketika ada orang tua atau dosen (para generasi baby boomers) yang bilang apa, mereka cenderung ngikutin atau ngebuntutin, disuruh ngerjain PR —dikerjain, padahal belum tentu dikumpulin, disuruh bikin skripsi —dikerjain, padahal belum tentu berguna, eh.
Sampe sebuah fase pendewasaan, baru mereka bisa membedakan mana yang baik dan nggak, mana yang penting dan nggak.
“Beberapa orang baru sadar di kemudian hari, apa yang mereka perjuangkan ternyata nggak penting.”
Kita ini generasi milenial, yaitu generasi yang udah melek teknologi digital, di mana informasi bisa dengan mudah didapat lewat internet. Ironinya di kampus, kita diajarin sama dosen yang bahkan nggak ngerti gimana cara make email.
Dewasa ini, generasi millenial menjadi topik yang cukup hangat dikalangan masyarakat, mulai dari segi pendidikan, teknologi maupun moral dan budaya. Tapi sebenarnya, siapakah generasi millenials itu dan apakah masyarakat benar-benar mengerti akan sebutan itu. Sungguh tidak, jika kita melihat ke dunia sosial media, generasi millennials sangat mendominasi jika dibandingkan dengan generasi X. Dengan kemampuannya di dunia teknologi dan sarana yang ada, generasi millenials belum banyak yang sadar akan kesempatan dan peluang di depan mereka. Generasi millennials cenderung lebih tidak peduli terhadap keadaan sosial di sekitar mereka seperti dunia politik ataupun perkembangan ekonomi Indonesia. Kebanyakan dari generasi millenials hanya peduli untuk membanggakan pola hidup kebebasan dan hedonisme. Memiliki visi yang tidak realistis dan terlalu idealistis, yang penting bisa gaya. Mendidik mahasiswa di masa lalu berbeda dengan di masa sekarang. Perkembangan zaman dan teknologi menjadi salah satu penyebabnya. Saat ini, kalangan mahasiswa merupakan generasi millennial. Sedangkan para pendidik merupakan generasi X.
Kalau dosen zaman dulu dibilang zaman old, nah sekarang ada istilah baru buat dosen sekarang yaitu dosen zaman now...
#DosenZamanNow
Sesuai tridharma perguruan tinggi (PT), seorang dosen harus mampu melaksanakan pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, dan kegiatan penunjang lain. Oleh karena itu, dosen harus memiliki kompetensi berupa serangkaian pengetahuan untuk diajarkan, skill dan penguasaan metodologi riset dan publikasi, serta kemampuan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang dimiliki sesuai tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
Kompetensi dosen diatur dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 (UU 14/2005) tentang Guru dan Dosen, di antaranya menyatakan bahwa dosen harus memiliki kualifikasi akademik ditandai dengan diraihnya sertifikat pendidik, serta memenuhi syarat sesuai ketentuan satuan pendidikan tinggi tempat penugasan. Dengan kualifikasi dan kompetensi yang dimilikinya, dosen merupakan sosok cerdas yang sangat diandalkan mencapai berbagai tujuan pendidikan nasional.
Profil kompetensi dosen secara riil ditunjukkan dengan kemampuan mengajar, trampil meneliti, dan konsisten mengabdi pada masyarakat. Selain itu, dosen harus mampu mempublikasikan karyanya terutama dari pengajaran dan hasil penelitian. Dari pengajaran misalnya, dosen harus menerbitkan sebuah buku teks (text book) atau buku ajar.
Sementara permasalahan kehidupan selalu berubah dan mengalir secara dinamis. Secara fisik dan mental, banyak dosen yang ketinggalan jaman dan tidak adaptif dalam dialektika perubahan kehidupan masyarakat dan dunia. Berbagai keterbatasan kompetensi dan performa dosen tersebut membuat berbagai pihak kuatir karena para mahasiswa sebagai peserta didik di PT saat ini adalah generasi yang lahir dan tumbuh dalam era revolusi industri seri ke-empat.
Dalam era teknologi seperti saat ini, berbagai perubahan dapat dirasakan mulai dari bentuk dan pola layanan publik oleh pemerintah, proses bisnis yang dilakukan unit usaha, pergeseran budaya dalam masyarakat, serta perubahan gaya dan perilaku individu dalam kehidupan sosial. Semua pihak harus dapat beradaptasi dengan mengubah cara pandang dan tindakannya,  agar tak terpinggirkan dari pusaran arus dan mutu kehidupan dunia.
Para dosen harus memiliki profil kompetensi yang adaptif terhadap perubahan. Profil kompetensi dosen di era milenial menunjukkan tingkat kemampuan kreatifitas dan inovasi yang tinggi dalam proses belajar-mengajar, riset, dan aplikasi iptek bagi kepentingan masyarakat.
Profil kompetensi ditunjang penguasaan bahasa asing sebagai bekal pergaulan internasional,  serta akrab dengan teknologi terbaru sebagai instrumen yang memudahkan transformasi pemikiran akademik menjadi produk bermanfaat bagi semua pihak. Lebih daripada sekadar penguasaan ilmu pengetahuan, bahasa, dan teknologi yang bersifat hard-skill.
Teruntuk anda mahasiswa zaman old, pernahkan Anda membayangkan menemui dosen untuk bimbingan skripsi di sebuah café yang ramai dan riuh? Tidak hanya itu, bimbingan tersebut bahkan dilakukan secara kolektif atau berkelompok. Bukan hanya untuk satu mahasiswa saja. Karena bila untuk satu saja, saya pun bisa memakluminya.
Kuliah Yes Organisasi Yes!!!!!!!!!!!!!
Berbeda dengan bapak dosen yang satu ini, Pak Assyari abdullah yang dijuluki #DosenZamanNow. Pastinya semua mahasiswa jurusan ilmu komunikasi FDK UIN SUSKA RIAU tentunya tak asing lagi mendengar nama beliau. Assyari nama panggilan akab dosen muda satu ini dan dijuluki #DosenZamanNow, lahir di Tanjung Alai, 10 mei 1986. Saat ini beliau tinggal di Kota Pekanbaru, tepatnya di Jalan Katio, Komplek Katio Blok D. No 9, Marpoyan. Dimana dulunya beliau menamatkan pendidikan di mulai dari SD di Tanjung Alai, Mts. PP. Islamic Centre Al Hidayah Kampar sampai MA juga beliau disana. Dan setelah tamat beliau melanjutkan S1 di UIN SUSKA RIAU, Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Public Relations dan tamat dengan predikat cumlaude kemudian beliau melanjutkan S2 nya di UMJ dan juga mendapatkan predikat cumlaude. Beliau memiliki berbagai pengalaman, dimana beliau mulai aktif berorganisasi sejak masa perkuliahan, dan beliau juga memiliki berbagai macam prestasi dari sekolah hingga perkuliahan. Beliau juga pernah bekerja di beberapa instansi baik swasta maupun negeri, dan saat ini beliau menjadi dosen tetap Non PNS di UIN SUSKA RIAU. Berbagai macam karya tulis ilmiah yang telah beliau tulis.
Saya suka sekali melihat aksi dosen yang satu ini. Benar-benar sangat ‘merakyat’ dan membantu mahasiswanya. Sekarang memang tidak ada lagi tempat buat dosen yang sok jual mahal, sok ingin perlakukan berlebihan. Sekarang zaman milenial, bukan zaman penjajahan. Saya punya teman dekat yang kuliah di fakultas ekonomi pada salah satu kampus. Ia hampir tidak bisa melanjutkan kuliahnya gara-gara perilaku dosen pembimbingnya yang bersikap seperti raja Arab. Sulit ditemui, dan ketika sudah bertemu, justru tidak fokus pada bimbingan. Harus datang sampai puluhan kali. Itupun bukan ke kantornya, tetapi ke rumahnya. Alasannya, di kantor Ia sibuk dan tak sempat memberi bimbingan.
Padahal tidak harus seperti itu. Mahasiswa adalah remaja yang sedang tumbuh. Mereka harus dibina dan dididik dengan benar. Diberi contoh yang baik. Bila mereka sudah bersikap santun, sopan dan bijak dalam berkomunikasi, dalam bersikap, itu sudah memadai. Tak perlu harus selalu membungkuk, cium tangan dan tindakan lain yang sudah kedaluwarsa.
Salah satu mahasiswa, mengungkapkan, mata kuliah bersama dosen muda tersebut menjadi hal yang ia nantikan. "Dosen laki-laki muda, goodlooking,cara penyampaiannya lebih modern dan mudah dipahami. "Selain itu, pak assyari juga ramah dan ia juga memiliki toleransi yang unik, jika terlambat tetap mempersilakan masuk dengan catatan harus mengucapkan janji suci agar kedepannya mahasiswa tersebut tidak terlambat lagi.
Para dosen sebagai pribadi terpuji harus pula memiliki soft-skill dengan sikap selalu menjunjung tinggi etika dan tanggung jawab moral untuk mewujudkan kehidupan di masa depan yang lebih baik.



Jumat, 01 Juni 2018

SELF BRANDING








Who Am I ??????????????

Assalamualaikum...

Ini adalah biografi tentang diri aku,ya walaupun ga terlalu ada yang berarti bagi kalian para pembaca ,tetapi hidupku dan segala cerita yang ada di dalamnya sangat berarti bagiku . Awalnya nulis biografi ini karna ada tuntutan tugas dari dosen ku tercinta tapi kalo difikir-fikir nulis biografi tentang diri sendiri dan mencoba berbagi pengalaman itu menarik juga yah. Hehe

Anyway...
Basa basinya segitu aja kali yah, sekarang aku coba perkenalkan diriku dulu deh . Nama ku Rahayu Suhartiningsih, aku terlahir dari keluarga yang sederhana dan alhamdulillah sangat bahagia . Aku punya mamah yang pasti aku sayangin banget (kalian juga begitukan?!)”. Mamah itu orang yang sangat luar biasa ! Seperti anak-anak imut lainnya yang pasti berkata “Aku beruntung bisa jadi anak mamahku”. Mamah ku paling demen yang namanya masak, pokoknya semua masakan nya gak adqa tandingannya, ceilah hehe. dan alhamdulillah sampe nular ke aku. aku juga doyan banget masak, insyaallah bisa jadi modal lah buat istri orang. wkwkwkw
Aku juga punya Ayah yang hebat banget,aku mungkin ga bakalan bisa jadi anak yg baik seperti sekarang  kalo ga karna papah (geer so jadi anak baik) . Aku bersyukur dan bangga punya orang tua seperti mereka,karna merekalah aku bisa sampai seperti sekarang ini. Aku anak pertama dari empat bersaudara, dimana aku punya dua dik cewe dan satu cowo.
Aku lahir di tanggal 29 september 1997 . Aku lahir di rengat (anak rengat asli coyyy tapi blasteran jawa eheh) . Tapi orang tuaku dua-duanya asli rengat, ya sama blasteran jawa. Aku besar dilingkungan yang sederhana ,aku punya tetangga-tetangga yang saling perhatian satu dengan lainnya bukan yg ga kenal satu dengan yang lainnya.
Tahun 2003, saya mulai memasuki bangku sekolah dasar. Saat itu saya bersekolah di Madrasah, selama 6 tahun saya sekolah disana hingga saya lulus pada tahun ajaran 2008.
Setelah itu saya melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi di SMPN 1 Rengat, selama tiga tahun saya berangkat sekolah ketempat tersebut di antar  jemput sama ibu. Saat itu saya memang merasa lelah dan berat dalam mencari ilmu, namun saat itu pula saya sadar, betapa nikmatnya hidup yang diberikan Tuhan saya, yaitu Allah swt., kepada saya. Sebab saya tahu diluar sana masih banyak anak-anak yang bahkan merasakan bangku sekolah dasarpun tidak, apalagi melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi seperti saya.

I am in science...

Tahun ajaran 2012 saya lulus dari SMP tersebut dan melanjutkan sekolah lagi di SMAN 2 Rengat. Disinilah saya mulai membangun cita-cita, mimpi dan harapan saya kedepan.
Cita-cita berawal dari mimpi. Ketika saya duduk dibangku kelas X, saya mendapat sebuah pertanyaan yang sebenarnya sering saya dengar dan sering pula saya jawab, namun tak pernah memikirkannya lebih jauh lagi. Pertanyaannya sederhana, tetapi tetap saja membuat saya berpikir 1000 kali lagi untuk menjawabnya, pertanyaan itu adalah: cita-cita kamu mau jadi apa? …
Saya ingat, pertanyaan tadi sebenarnya sudah terlontar sejak saya masih kanak-kanak dan saat itu pula saya sudah bisa menjawabnya. Bedanya dengan sekarang, saya menjawab pertanyaan tersebut dengan sebuah keyakinan atas dasar pemikiran saya sendiri.
Dulu, saya menjawabnya asal. Hari ini saya jawab ingin menjadi dokter, besok saya jawab ingin menjadi guru, esoknya lagi saya menjawab menjadi penata busana, esoknya lagi saya jawab ingin menjadi arsitektur, begitulah seterusnya.
Setelah itu, sayapun lebih berhati-hati dalam menentukan cita-cita juga mencari jati diri saya. Alhamdulillah, sayapun kini menemukannya. Saya ingin menjadi penulis novel.
Mengapa? Hal tersebut sebenarnya berkaitan dengan kegemaran saya dalam membaca dan bacaan yang sangat saya minati adalah novel, berbagai jenis novel saya akan baca, namun yang lebih saya minati adalah novel yang bertemakan pengorbanan dan persahabatan. Bukan hanya itu. Saya juga gemar mengkhayal, barmain dalam ‘mimpi’ dan saya pikir, dari pada saya asyik sendiri bermain didunia fantasi, lebih baik saya berbagi keasyikkan itu dengan yang lainnya. Yaitu melalui cerita yang kelak saya tulis dalam bentuk novel. Amin.
Jelang kenaikkan kelas, sebelumnya saya harus menentukkan jurusan mana yang saya pilih. IPA atau IPS? Sayangnya disekolah saya belum ada jurusan Bahasa yang benar-benar saya minati. Akhirnya dengan keyakinan saya memilih dikelas IPA.
Awalnya saya merasa enjoy dengan jurusan ini. Setelah beberapa bulan saya jalani, ternyata…. berat. Fisika dengan sederet rumusnya, kimia dengan nama-nama anehnya, biologi dengan hafalannya. Lalu sayapun melihat garis keturunan saya. Sepertinya saya salah jurusan, itulah yang saya pikirkan saat itu. Karena ayah saya sewaktu SMA mengambil jurusan IPS, ibu saya lulusan juga IPS .
Jadi? Mengapa saya mengambil langkah nekad untuk tetap bertahan di IPA ini? Saat itu saya hanya mengikuti ‘arus’ saja. Namun saat ini saya tahu jawabannya. Itu karena jalanNya.

Pemikiran saya akan ‘salah jurusan’ langsung sirna. Saya yakin, apabila Allah swt. telah memilihkan jalan untuk saya, maka itulah jalan yang benar, saya juga menjadi yakin, bahwa saya bisa dijurusan IPA, karena saya ingat sebuah petuah. “Tuhan tidak akan memberikan cobaan yang diluar kemampuan hambaNya untuk menyelesaikan cobaan tersebut.” Ya kan?! Selain dari itu sayapun percaya pada guru-guru saya yang merekomendasikan jurusan IPA, karena mereka menempatkan saya di IPA pastinya dengan sebuah alasan, dan mungkin (mudah-mudahan) itu karena mereka percaya bahwa saya bisa dijurusan ini. Amin.
Dan disekolah sayapun mengikuti beberapa ekstrakulikuler, salah satunya KIR (Karya Ilmiah Remaja). Disini saya dilatih untuk lebih percaya diri, lebih teliti dan pastinya lebih berani untuk mengemukakan pendapat. Dan disini pulalah saya menemukan motto hidup saya.
“Lebih baik mendatangkan keajaiban, daripada menunggu keajaiban datang.”
Maksudnya saya lebih suka mengejar suatu hal yang dapat mendatangkan keajaiban daripada menunggu suatu hal tersebut, karena hal itu tak akan datang dengan sendirinya apabila kita tidak berusaha untuk mendapatkannya. Dan dengan diimbangi do’a tentunya.

Harapankuuu...




Saat saya duduk dibangku kelas XII masih dengan jurusan IPA, yang dulunya akan menghadapi sederet peristiwa mengerikan namun juga tak kalah penting. Yaitu; Ujian Praktik, Ujian Sekolah dan Ujian Nasional. Saya juga sangat ingin melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi, yaitu kuliah, meskipun saya dari keluarga yang sederhana namun oangtua saya juga mendukung saya baik dari segi moril maupun materil. Dan kegalauan pun muncul saat saya ingin memilih jurusan di bangku perkuliahan, saya memang ingin masuk kedokteran, namun orangtua saya tidak mengizinkan dikarenakan biaya kuliah yang sangat mahal, dan orangtua sayapun menyarankan untuk memilih jurusan akutansi. Tapi saya tidak mau, karna dulunya saya tidak berada dijurusan IPS. Kemudian saya mengikuti SNMPTN dan memilih jurusan teknik lingkungan, ternyata kita boleh punya rencana tapi Allah yang menentukan. Alhasil SNMPTN saya tidak lulus, kemudian saya coba ikut juga PBUD, dan mengambil jurusan Ilmu Komunikasi, padahal juga tidak sesuai dengan jurusan saya sewaktu SMA.Lalu apabila saya sudah lulus, saya akan berusaha mencari pekerjaan dan membuat hidup keluarga saya mapan. Amin.

Mereka yang kusayangi..

Harapan saya tak akan terkabul tanpa restu dari orang-orang yang saya sayangi, yang utama adalah kedua orangtua saya, lalu saudara, guru dan sahabat-sahabat saya yang senantiasa berbagi cerita dengan saya. Dan yang utama dari yang utama adalah Allah swt. tanpaNya aku lemah, tanpaNya aku sesat, tanpaNya aku bukan siapa-siapa.
Terimakasih yang tak terhingga untuk Allah swt. dan kedua orangtua saya. Terimakasih yang sebanyak-banyaknya untuk orang-orang yang selalu mendukung saya. Terimakasih. Satu lagi kutipan favorite saya, datangnya dari otak jenius Albert Einstein.“Hal indah yang dapat kita alami adalah misteri. Misteri adalah sumber semua seni sejati dan semua ilmu pengetahuan”.

Rabu, 01 November 2017

Perbedaan Brand dan Image
Kata Brand mungkin sudah sering kita dengar. Terutama untuk memberikan identitas terhadap produk favorit dan terutama untuk menunjukan kelas sosial seseorang.  Tapi apa yang dimaksud dengan Brand? Apakah Brand sama merek?
Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merek mempunyai arti tanda yang diberikan oleh pengusaha (pabrik, produsen, dsb.) pada barang yang dihasilkan sebagai tanda pengenal. Sedangkan brand merupakan janji yang diberikan penjual kepada pembeli untuk keistimewaan, manfaat, keunggulan dari barang maupun jasa yang dikonsumsi.[1] Menurut Laksana (2008:77), brand adalah suatu nama, istilah, tanda, lambang atau desain, atau gabungan semua yang diharapkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang, penjual atau sekelompok penjual, dan diharapkan akan membedakan barang atau jasa dari produk pesaing.
Strategi Merek
Produsen, distributor atau pedagang pengecer dapat melakukan strategi merek sebagai berikut di bawah ini :
1.      Individual Branding / Merek Individu
Individual branding adalah memberi merek berbeda pada produk baru seperti pada deterjen surf dan rinso dari unilever untuk membidik segmen pasar yang berbeda seperti halnya pada wings yang memproduksi deterjen merek so klin dan daia untuk segmen pasar yang beda
2.      Family Branding / Merek Keluarga
Family branding adalah memberi merek yang sama pada beberapa produk dengan alasan mendompleng merek yang sudah ada dan dikenal mesyarakat. Contoh famili branding yakni seperti merek gery yang merupakan grup dari garudafood yang mengeluarkan banyak produk berbeda dengan merek utama gery seperti gery saluut, gery soes, gery toya toya, dan lain sebagainya. Contoh lain misalnya yaitu seperti motor suzuki yang mengeluarkan varian motor suzuki smash, suzuki sky wave, suzuki spin, suzuki thunder, suzuki arashi, suzuki shodun ,suzuki satria, dan lain-lain.
Jenis-Jenis Dan Macam-Macam Merek
1.       Manufacturer BrandManufacturer brand atau merek perusahaan adalah merek yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang memproduksi produk atau jasa. Contohnya seperti soffel, capilanos, ultraflu, so klin, philips, tessa, benq, faster, nintendo wii, vit, vitacharm, vitacimin, dan lain-lain.
2.      Private brand atau merek pribadi adalah merek yang dimiliki oleh distributor atau pedagang dari produk atau jasa seperti zyrex ubud yang menjual laptop cloud everex, hipermarket giant yang menjual kapas merek giant, carrefour yang menjual produk elektrinik dengan merek bluesky, supermarket hero yang menjual gula dengan merek hero, dan lain sebagainya.
3.      Ada juga produk generik yang merupakan produk barang atau jasa yang dipasarkan tanpa menggunakan merek atau identitas yang membedakan dengan produk lain baik dari produsen maupun pedagang. Contoh seperti sayur-mayur, minyak goreng curah, abu gosok, buah-buahan, gula pasir curah, bunga, tanaman, dan lain sebagainya.[2]
Merek dapat dipahami lebih dalam pada tiga hal berikut ini :
1.      Contoh brand name (nama) : nintendo, aqua, bata, rinso, kfc, acer, windows, toyota, zyrex, sugus, gery, bagus, mister baso, gucci, c59, dan lain sebagainya.
2.      Contoh mark (simbol) : gambar atau simbol sayap pada motor honda, gambar jendela pada windows, gambar kereta kuda pada california fried chicken (cfc), simbol orang tua berjenggot pada brand orang tua (ot) dan kentucky friend chicken (kfc), simbol bulatan hijau pada sony ericsson, dan masih banyak contoh-contoh lainnya yang dapat kita temui di kehidupan sehari-hari.
3.      Contoh trade character (karakter dagang) : ronald mcdonald pada restoran mcdonalds, si domar pada indomaret, burung dan kucing pada produk makanan gery, dan lain sebagainya.
Fungsi Merek
1.       Tanda pengenal untuk membedakan hasil produksi yang dihasilkan seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum dengan produksi orang lain atau badan hukum lainnya.
2.       Sebagai alat promosi, sehingga mempromosikan hasil produksinya cukup dengan menyebutkan mereknya.
3.       Sebagai jaminan atas mutu barangnya.
4.       Menunjukkan asal barang/jasa dihasilkan.[3]
Syarat-Syarat Memilih Merek
 Bagaimanapun kecilnya merek yang telah kita pilih mempunyai pengaruh terhadap kelancaran penjualan. Sehingga untuk setiap perusahaan hendaknya dapat menetapkan merek atau cap yang dapat menimbulkan kesan yang positif. Untuk itu maka syarat-syarat merek dibawah ini perlu diperhatikan menurut Alma (2007:150), merek harus:[4]
1.       Mudah diingat
Memilih merek sebaiknya mudah diingat, baik kata-katanya maupun gambarnya atau kombinasi sebab dengan demikian konsumen atau calon konsumen mudah mengingatnya.
2.       Menimbulkan kesan positif
Dalam memberikan merek harus dapat diusahakan yang dapat menimbulkan kesan positif terhadap barang atau jasa yang dihasilkan, jangan kesan negatif.
3.       Tepat untuk promosi
Selain kedua syarat diatas, maka untuk merek tersebut sebaiknya dipilih yang bilamana dipakai promosi sangat baik. Merek-merek yang mudah diingat dan dapat menimbulkan kesan positif tentu baik bila dipakai untuk promosi. Akan tetapi untuk promosi tersebut nama yang indah dan menarik serta gambargambar yang bagus juga memegang peranan penting. Jadi di sini untuk promosi selain mudah diingat dan menimbulkan kesan positif usahakan agar merek tersebut enak untuk diucapkan dan baik untuk dipandang.
Brand seringkali disejajarkan dengan merek, tidak salah namun juga tidak tepat. Brand bukan merek, tetapi merek adalah bagian dari brand. Brand kadang digunakan sebagai kata benda, kadang sebagai kata kerja, kadang menjadi sama dengan nama perusahaan, pengalaman perusahaan dan harapan konsumen. Brand merupakan segala hal yang berupa fisik maupun non fisik dari sebuah perusahaan, maka jika nama itu adalah brand, itu benar. Jika produk adalah sebuah brand, itu juga benar.
Nicolino mengungkapkan bahwa merek adalah identitas yang mudah dikenali dan menjanjikan nilai-nilai tertentu.
Merek sering digunakan secara umum untuk menyebut sebuah  Brand. Padahal, pada nyatanya Brand dan merek adalah hal yang berbeda. Brand memiliki makna yang lebih luas daripada merek. Berbeda dengan itu, Brand mencakup keseluruhannya, baik yang fisik, non fisik, pengalaman dan asosiasi. 
Brand adalah tubuh dari perusahaan tersebut. Dan merek dapat diibaratkan sebagai nama yang membedakan tubuh dan wajah. Seorang individu akan diingat dengan namanya, dikenali dari wajahnya dan diingat dari segala aktivitas yang dilakukan dan terdapat dari tubuhnya. Misalnya di dalam sebuah Perusahaan, Kalau merek di ibaratkan sebuah  namanya sedangkan Brand adalah adalah segala sesuatu yang terkait dengan perusahaan, baik itu produk, atau layanan, baik yang berwujud maupun tidak berwujud. Ini adalah apa yang harus di perjuangkan, apa yang harus di lakukan, katakan dan tampilkan ke depan publik. Pengertian Merek
Ibaratnya, brand bagi sebuah perusahaan adalah reputasi bagi seseorang. Jangan anggap enteng brand, karena ia adalah aset terpenting yang bisa dimiliki perusahaan. Idealnya, brand akan menjadi kepribadian, karakter dan jiwa perusahaan. Brand akan menjadi perwujudan kepercayaan, antisipasi kualitas dan performa, serta yang paling penting, perasaan bahwa ini adalah identitas yang ingin ditunjukkan kepada pelanggan.





[1] http://kamusbahasaindonesia.org/merek/mirip
[2] http://www.organisasi.org/1970/01/strategi-jenis-macam-dan-pengertian-merek-merk-brand-produk-barang-dan-jasa-manajemen-pemasaran.html
[3] https://id.wikipedia.org
[4] https://library.binus.ac.id

Kamis, 26 Oktober 2017

Brand dan Merek

Perbedaan Brand dan Merek
Kata Brand mungkin sudah sering kita dengar. Terutama untuk memberikan identitas terhadap produk favorit dan terutama untuk menunjukan kelas sosial seseorang.  Tapi apa yang dimaksud dengan Brand? Apakah Brand sama dengan merek?
Brand seringkali disejajarkan dengan merek, tidak salah namun juga tidak tepat. Brand bukan merek, tetapi merek adalah bagian dari brand. Brand kadang digunakan sebagai kata benda, kadang sebagai kata kerja, kadang menjadi sama dengan nama perusahaan, pengalaman perusahaan dan harapan konsumen. Brand merupakan segala hal yang berupa fisik maupun non fisik dari sebuah perusahaan, maka jika nama itu adalah brand, itu benar. Jika produk adalah sebuah brand, itu juga benar.
Nicolino mengungkapkan bahwa merek adalah identitas yang mudah dikenali dan menjanjikan nilai-nilai tertentu.
Merek sering digunakan secara umum untuk menyebut sebuah  Brand. Padahal, pada nyatanya Brand dan merek adalah hal yang berbeda. Brand memiliki makna yang lebih luas daripada merek. Berbeda dengan itu, Brand mencakup keseluruhannya, baik yang fisik, non fisik, pengalaman dan asosiasi. 
Brand adalah tubuh dari perusahaan tersebut. Dan merek dapat diibaratkan sebagai nama yang membedakan tubuh dan wajah. Seorang individu akan diingat dengan namanya, dikenali dari wajahnya dan diingat dari segala aktivitas yang dilakukan dan terdapat dari tubuhnya. Misalnya di dalam sebuah Perusahaan, Kalau merek di ibaratkan sebuah  namanya sedangkan Brand adalah adalah segala sesuatu yang terkait dengan perusahaan, baik itu produk, atau layanan, baik yang berwujud maupun tidak berwujud. Ini adalah apa yang harus di perjuangkan, apa yang harus di lakukan, katakan dan tampilkan ke depan publik. Pengertian Merek
Ibaratnya, brand bagi sebuah perusahaan adalah reputasi bagi seseorang. Jangan anggap enteng brand, karena ia adalah aset terpenting yang bisa dimiliki perusahaan. Idealnya, brand akan menjadi kepribadian, karakter dan jiwa perusahaan. Brand akan menjadi perwujudan kepercayaan, antisipasi kualitas dan performa, serta yang paling penting, perasaan bahwa ini adalah identitas yang ingin ditunjukkan kepada pelanggan.




Minggu, 13 September 2015

Communication day 2015


 



 Assalamualaikum wr.wb
Hai semua kali ini kalian bakalan ngebaca postingan kedua saya.
Postingan kali ini ngebahas tentang pengalaman saya selama communication day 2015. Hidup mahasiswa ✊
Check it out !!!!
Ngomong ngomong tentang pengalaman ni ya, selama saya berada di comday banyak pengalaman yang saya dapatkan. Pertama saya ketemu sama kelompok broadcasting yang gokil abiis dah, mereka adalah kelompok saya selama comday, mereka semua sudah saya anggap seperti keluarga kecil saya , meskipun mulai dari awal kami kenal saya ngerasa asing sama mereka semua, tapi pas udah kenal mereka, mereka seruu. Pembimbing kami selama comday yaitu kak alfis, kakak yang multi talent itulah pokok nya ceilah hahaha, dia yang selalu kasih motivasi buat kami, terutama masalah perkuliahan, dari kegiatan comday saya banyak nemuin temen temen yang beraneka ragam sifat, saya ketemu temen nggak usahlah ya disebutin namanya. Ntah kenapa saya langsung termotivasi dari dia untuk hijrah ke arah yang lebih baik, dia selalu kasih motivasi saya gimana cara bergaul,berpakaian,sopan santun dalam islam. Syukran ukhti udah mengingatkan sayaa.
Pengalaman yang nggak pernah saya lupain waktu comday yaitu saat nampil diacara pensi, waah saya ditunjuk buat nampil, gimana lah gitukan rasanya nampil didepan orang rame hehehe tapi nggak masalah itu ngelatih kepercayaan diri kita wkwkwk.
Communication day, awalnya saya nggak pernah ngebayangin kalo acaranya seseru itu, apalagi konsep nya weeh keren dah, aplos buat kakak pantia nya.....
Dari comday saya juga belajar tentang gimana sih jurnalistik,public relation,dan broadcasting itu? Trus ni yaa diacara comday kita juga dikenalin tentang organisasi ataupun sanggar2 yang ada si jurusan komunikasi. Trus ni pas diakhir acara banyak banget surprise yang dibikin sama panitia nya, mulai dari penampilan sanggaar kasimiyah yang nampilin band, trus ada juga dance gitulah ntah apa namanya hahah
Ada juga tu yang nampil trus maba nya maju kedepan sambil joget kaya konser gitulah, saya mah cuma duduk diam nyaksi in dari kejauhan tapi seriuss gokil kakak kakaknya.. 
Kami juga disuruh bikin video solusi untuk indonesia, meskipun nggak menang tapi alhamdulillah nggak apa yang penting kami udah nyelesai kan tugas yang dikasi panitia. Memang ya saya baru sadar kalo anak komunikasi memang dituntut berkarya,inovasi,dan kreatif. Saya ingat kata bapak yang nyampaikan materi, kalian anak komunikasi harus kreatif, kalo nggak kreatif nending nggak usah masuk konunikasi deh.. Bener juga kata bapak itu yaa..
Banyak sih sebenarnya pengalaman saya yang mau saya curahkan ceilah, tapi lantaran udah ngantuk plus capek sampe disini dulu yaa...
Untuk kakak panitia hanya pengalaman ini yg bisa saya tuliskan, sebenarnya banyak kak tapi udah capek hehehe 
Sampai jumpa dipostingan selanjutnya. Wassalamualaikum wr.wb
Communication day 2015#komunikasipunyacerita

Rabu, 26 Agustus 2015

Puasakan mulut sebentar bagi kita yang terlalu banyak bicara.
Ijinkan telinga anda mendengar, baik itu mendengar pendapat orang lain atau mendengar informasi dari sumber lain. 

Jumat, 21 Agustus 2015

Siapa sayaaa??


Assalamualaikum wr.wb
Hai hai hai 
Di sini saya bakalan ngepos tentang siapa saya dulu yaaw 😁
Ngemeng ngemeng soal blog sumvaah awal nya gua sempat bingung apaansih blog itu? Soalnya kan gini ada group di jurusan saya mau bikin acara gitu namanya *tiiiiitt* disuruh bikin blog ya gua heran aja buat apa an cobakan?trus langsung aja deh gua tanyain ke kakak senior gua yg lebih tau semuanya dan lebih lebih berpengalaman gitulah. Nah gua tanya deh "kak,maba disuruh bikin blog buat apaan sih kak?" katanye itu guna juga kok dek asik juga kalo kita ada blog bisa berbagi curhatan gitu. Oooh begono kak..
Nah pagi pagi gua coba deh buka mbah google buat cari tutorial cara bikin blog dan akhirnya alhamdulillah yah sesuatu setelah berjam jam gua cobain akhirnya berhasil dan blog gua udah jadi hohohoho😁

Oiya kenapa gua jadi ngomong panjang lebar yak?bukannya malah memperkenalkan diri wkwk maap ya😃 kan gua pengen curhat juga gitu .

Okee baiklah gua akan memperkenalkan diri gua terlebih dahulu dan khususnya buat kakak kakak senior gua jurusan ilmu komunikasi..
Nama gua Rahayu Suhartiningsih gua biasa dipanggil ayu. Nah anehnya ya entah kenapa kalo disekolah gua nggak pernah dipanggil dgn nama panggilan pasti dipanggil nama depan gua Rahayu. Kata emak gua, gua nggak pantes dipanggil ayu karna gua emang nggak ayu. Lu semua taukan maksudnya ayu? Kalo dalam bahasa jawa ayu itu sama dengan cantik hoaahahaa kan pantes aja mak bapak gua ngasih nama gua ayu karna ya sesuailah sama gua ceilah. Ah kok gua jadi muji diri gua yaa😄
Oya ngomong2 soal tempat,tanggal,bulan dan tahun lahir gua ni gua lahir di tempat tidur pastinya hxhxhx nggak nggak gua lahir direngat trus tanggal nya 29 bulannya september dan tahun nya 1997. Nah lu pada taukan kalo bulan depan gua ulang tahun week😛😜😝
Oya gua anak pertama sebenernya kalo dipikir pikir gua anak tunggal ya. Ya karna ada sesuatu hal nah gua jadinya anak pertama dari 4 bersaudara. Ade gua 2 cewek 1 cowok. Namanya karin,rara,dan tian. Mak gua 1 bapak gua ya satulah. Tapi kalo bapak kandung gua udah disurga dan sampe sekarang gua gatau rupa bapak gua gimana. Sekarang gua udah punya bapak tiri dan mungkin dia gambaran bapak kandung gua. Soalnya dia baik banget nget pokoknyalah hehe 
Oya gua sekarang lagi kuliah dikampus islam madani yaitu UIN SUSKA RIAU nah anak riau pada taukan? Yaa gua ambil jurusan ilmu komunikasi. Kalo kata sodara gua anak komunikasi banyak bicara. Nah lantaran gua belum masuk kuliah dan blom tatap muka sama dosen makanya gua blm ngerasain 😄 Hobi gua makan tidur nonton main hp masak bersihin rumah baca pkok nya ga nentu apa aja yg bikin gua adem ya gua lakuin.agama gua islam alhamdulillah kalo masalah makanan dan minuman kesukaan gua paling suka makan bakso pokoknya yg berkuah kuah lah apalagi sambel duuuh muantep. Kalo minuman gua paling suka yang dingin dingin soalnya mak nyoos ditenggorokan . oiya sebenernya gua anaknya asik lo tapi yg bikin semuanya ilang pas lagi ditempat umum sikap gua berubah 100 derajat celcius haha jadi pendiem dan kalem. Gatau apa faktornya.. Satu lagi gua paling ilfeel sama orang yang CAPER. Wuiiih sumvaah benci kali pen gua lemparin rasanya ke sungai siak 😄 Ah tapi gua nggak boleh gitu gua kan anak baik . Hihi amin ya Allah 
Duuuh capek banget gua udah ngetik sepanjang panjang nya kalo kata orang awam sepanjang tali beruk duh gak ngerti juga gua maksudnya apaan😁
Gua asli orang inhu tp gua nggak org melayu, gua orang jawa . keluarga gua rata rata org jawa semua. Meskipun gua org jawa tp gua kalo pake bahasa jawa lidah gua kaku. Tp kalo mak gua bicara bahasa jawa alhamdulillah gua ngerti wkwkwk 
Capek gua vroooh udahan aja gimana perkenalannya. 
Oiya buat kakak senior gua , gua udah punya blog ni cie cie cie hahaha
Mainlah keblog gua sapa tau mak bapak gua ngerestuin😁 masya allah 
Udahan dulu ya mentemen Assalamualaikum...